Fakta Tentang Kasus Pembunuhan Mayat Di Dalam Kardus, Medan
Fakta Tentang Kasus Pembunuhan Mayat Di Dalam Kardus, Medan |
Bonus Dewapoker - Sejak semalam, kabar tentang pembunuhan wanita di dalam kardus terus menghiasi menghiasi. Netizen tentunya penasaran siapakah yang tega melakukan pembunuhan sadis itu. Hari ini, polisi telah berhasil mengungkapkan identitas pelaku pembunuhan Rika Karina. Jasad Rika di temukan oleh penjual martabak di Jalan Karya Rakyat Gang Melati 1, tepatnya di samping gereja HKBP Ampera, Sei Agul.
Penjual martabak curiga karena lampu sepeda motor Rika menyala, namun mesinnya mati. Di atas sepeda motor itu ada sebuah kardus yang mencurigakan. Dari situlah, kasus pembunuhan itu terungkap. Polisi yang mendengar ada kardus mencurigakan segera datang ke TKP. Kemudian polisi mengetahui adanya potongan tangan yang terlipat. Kardus tersebut langsung di bawa ke RS Bhayangkara, Medan.
Dengan bantuan CCTV, polisi berhasil menangkap pelaku yang bernama Hendri. Hendri yang biasa di panggil Ahen ini merupakan warga Jalan Platina, Titipapan, Medan. Pelaku di amankan oleh polisi di kediamannya. Tersangka pembunuhan ini pun mengakui perbuatannya.
Fakta Tentang Kasus Pembunuhan Mayat Di Dalam Kardus, Medan
Menurut cerita dari Ahen, dirinya kesal karena korban tidak memberikan barang kosmetik yang sudah di bayarnya sebesar Rp. 4.2 Juta. Saat itu, korban datang ke rumah Ahen. Di rumah itu, terjadi cekcok di antara keduanya. Ahen pun akhirnya gelap mata dan menganiaya korban. Kepala korban di benturkan di dinding dan juga pergelangan tangan korban di sayat dengan pisau. Hal itulah yang membuat korban meninggal.
Setelah membunuh korban, Ahen memasukan jasad korban ke sebuah koper kain dan membungkusnya dengan kardus. Dirinya lantas membawa kardus itu ke TKP dan Ahen pulang ke rumah dengan menggunakan becak. Barang-barang korban seperti tas dan sandal di buang Ahen ke Sungai Deli.
Setelah mendengarkan pengakuan korban, polisi mencari barang-barang korban yang di buang oleh Ahen. Namun saat pencarian, korban melawan dan berusaha melarikan diri sehingga kakinya harus di tembak oleh polisi. Ahen kemudian di rawat di RS Bhayangkara.
No comments: